Reccomend This

Search Button

Selasa, 13 Maret 2012

Viroterapi Hybrid HDA-EBV Berbasis Gen P53: Pendekatan Biomolekuler Mutakhir Terapi Kanker Payudara


VIROTERAPI HYBRID HDA-EBV BERBASIS GEN P53: PENDEKATAN BIOMOLEKULER MUTAKHIR TERAPI KANKER PAYUDARA
Makhyan Jibril Al-Farabi1
*Pendidikan Master Degree Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang mempunyai prevalensi cukup tinggi. Diperkirakan pada tahun 2004 di  seluruh dunia, terdapat 519.000 kasus kematian pada wanita. Di Indonesia, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 persen dan kanker leher rahim 5.786 kasus atau 11,78 persen. LOH (Loss of heterozygosity) pada gen p53 terjadi pada 40% kanker payudara, bahkan mutasi gen p53 terjadi pada 100% kasus tipikal medullary breast carcinoma. Dalam terapi biomolekuler pada kanker payudara, gagasan yang ditawarkan penulis yaitu dengan menggunakan hybrid material genetic dari Helper Dependent Adenovirus dengan Epstein Barr Virus dengan menggunakan gen repair utama p53. Dalam konstruksi episome sirkular digunakan sistem Cre LoxP yang didalamnya meliputi transgene p53 untuk repair pada kanker. Sedangkan untuk meningkatkan spesifisitas digunakan promotor CMVgal yang memilki binding site untuk GAL4-KRAB-A sehingga viroterapi tidak akan berjalan pada sel yang gen p53-nya normal. Dosis yang optimal dalam transfeksi pada sel kanker yaitu HDA.Target gene dengan MOI 30 dengan HDA.Cre dengan MOI 10. Penggunaan secara intra-tumoral akan lebih spesifik dan efisien.Pada sel yang tidak mengalami DNA damage namun mengalami abnormalitas pada p53, dengan adanya insersi gen p53 oleh HDA-EBV akan memperbaiki defek genetic pada sel tersebut, sehingga sel bekerja layaknya sel normal. Pada sel kanker yang telah diperbaiki gen p53-nya akan teraktivasi yang selanjutnya mengaktifkan p21. p21 akan menghambat cyclin dan CDK (cyclin D kinase) sehingga Rb tidak mengalami hiperfosforilasi dan E2F tidak mampu mentranskripsi gen, sehingga sel akan mengalami “arrest” pada perbatasan G1/S sebelum memasuki fase S. dengan demikian progresivitas kanker patudara dapat dihambat. Selain itu, terapi juga mampu mengaktivasi apoptosis melalui pelepasan sitokrom c dan death induced signaling complex. Dengan demikian, adanya potensi terapi biomolekuler yang bersifat long term gene expression, spesifisitas pada kanker dengan abnormalitas pada gen p53, kemampuan vector maupun expression cassette yang tidak terlalu memicu respon imun merupakan salah satu modalitas yang menjanjikan di masa depan.

Kata Kunci: Apoptosis, EBNA-1, GAL4-KRAB-A, HDA-EBV, Hybrid, Kanker  Payudara, P53.



This paper awarded with 2nd Winner In Medical Fiesta Paper Competition 2010

for Full paper, Click here -->Fullpaper Viroterapi Hybrid

Comment and Share for developing this idea... 
:D




 
Blogger Widgets