Reccomend This

Search Button

Jumat, 09 Maret 2012

Rekombinan CSP dan AMA-1 via Pichia Pastoris dalam Ajuvan AS01 Sebagai Terobosan Mutakhir Pengembangan Vaksin Multistage Malaria





REKOMBINAN CSP DAN AMA-1 via PICHIA PASTORIS DALAM AJUVAN AS01 SEBAGAI TEROBOSAN MUTAKHIR PENGEMBANGAN VAKSIN MULTISTAGE MALARIA
Makhyan Jibril Al Farabi*, Wahyu Triadmajani*
*Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Sampai pada abad ke-21 ini, malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Lebih dari 2400 juta penduduk atau 40% penduduk dunia tinggal di daerah endemis malaria. Prevalensi penyakit malaria di seluruh dunia diperkirakan antara 300 - 500 juta kasus klinis setiap tahunnya.  Diperkirakan angka kematian malaria di dunia mencapai 836.000 manusia setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, WHO menyebutkan tahun 2010 terdapat 544. 470 kasus malaria di Indonesia, di mana tahun 2009 terdapat 1.100.000 kasus klinis dan tahun 2010 meningkat lagi menjadi 1.800.000 kasus.
            Hal yang menjadi tantangan dalam pengendalian malaria adalah munculnya resistensi obat. Sedangkan di sisi lain, terjadi peningkatan laju pergerakan manusia seperti melakukan perjalanan wisata. Meskipun terjadi peningkatan resiko malaria terkait dengan berwisata, banyak wisatawan tidak mengambil obat profilaksis efektif atau mengikuti langkah-langkag proteksi yang memadai. Hasilnya telah semakin meningkat jumlah kasus malaria yang "diimpor” maupun “diekspor”.
Metode penulisan menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan jurnal, buku, maupun website kedokteran yang memiliki validitas tinggi guna merumuskan solusi baru yang akan ditawarkan hasil dari analisa literatur yang disajikan secara ekspositif.
Vaksin RTS,S rekombinan merupakan gagasan inovasi model vaksin multistage terbaru untuk mengatasi malaria dengan lebih efektif. Pembuatan vaksin RTS,S yaitu dengan menggabungkan sekuens gen dari CSP dan AMA-1 pada vektor pPIC9 Pichia dan selanjutnya dipurifikasi Desain vaksin yakni dengan menggabungkan RTS,S (antigen CS P. falciparum strain NF54 dan amino-terminal end dari S protein hepatitis B virus) dengan AMA1 yang diberi ajuvan AS01 (MPL dan QS21). AMA1 sebagai salah satu antigen stage eritrosit paling imunogenik akan melengkapi vaksinasi RTS,S dengan meningkatkan respon CD8 yang tidak dimiliki vaksin RTS,S. AS01 akan memberikan peningkatan respon imun terhadap antigen CS maupun AMA1 pada vaksinasi. Dosis yang dianjurkan yakni RTS,S: 25 µg dan AMA1: 10 µg dengan diinjeksikan pada M. Rectus femoris. RTS,S, AMA1 dan AS01 telah dibuktikan aman dan boleh diberikan pada manusia. Selain itu, ada potensi besar dalam pendanaan penelitian vaksinasi malaria oleh WHO. Sehingga vaksin RTS,S rekombinan dikatakan aman, bisa digunakan pada manusia dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut di masa depan.
Mekanisme vaksin RTS,S rekombinan dalam perlindungan terhadap malaria meliputi 1) Peningkatan respon imun non spesifik yakni aktivasi CD4+ dan CD8+ oleh antigen  CS dan AMA-1 yang akhirnya mengaktivasi makrofag, TNFα dan NO yang sangat berguna dalam eradikasi parasit. 2) Peningkatan respon imun spesifik IgG spesifik anti-CS yang berguna dalam opsonisasi antigen dari parasit stage pre-eritrosit, IgG spesifik anti-AMA1 yang berguna dalam opsonisasi antigen dari parasit stage eritrosit, sehingga parasit akan mudah difagositosis dan dieradikasi imun tubuh.
Dalam aplikasi lapangan, penggunaan vaksin RTS,S rekombinan perlu dipertimbangkan lebih lanjut mengingat adanya potensi yang besar untuk terjadinya polimorfisme dari gen yang mengkode CS maupun AMA1 dari P. falciparum yang mengakibatkan vaksin akan tidak efektif. Sehingga perlu dilakukan pengembangan vaksin yang disesuaikan daerah masing-masing maupun pemetaan polimorfisme gen CS dan AMA-1 di daerah endemis.

Keyword : Vaksin, RTS,S, AMA1, AS01, Multi-Antigen, Multi-Stage, Malaria



This paper won 2nd Place in Scientific Atmosphere National Paper Compeitition 2012





 
 for further information, contact me :) 

for Full paper, you can click here--> Fullpaper Malaria Vaccine



 
Blogger Widgets