FKUB: Kampus Perjuangan

Dimana kebersamaan, intelektualitas dan profesionalisme menjadi sebuah inovasi bermanfaat untuk Semua :)

The Dream Team -Stempowering-

One of the best team that i've ever had.

International Conference +Networking+ Travelling

Hope your beloved homeland will be the next destination :D

Youth and Activism

The best of mankind is while they could give benefit towards another people, let us share and care

Still Long Road to Endeavour at Very Best

Wait for the next blog's content, stay tuned bro and sis :D

Reccomend This

Search Button

Minggu, 08 April 2012

Critical Appraisal: High-density lipoprotein phospholipids interfere with dendritic cell Th1 functional maturation


Critical Appraisal
High-density lipoprotein phospholipids interfere with dendritic cell Th1 functional maturation
Makhyan Jibril Al Farabi, Mirza Zaka Pratama
Program Magister Ilmu Biomedik
Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang


Pesan Utama Arikel
Artikel ini menceritakan tentang peran high density lipoprotein (HDL) yang ternyata dapat menghambat maturasi dari dendritic cell (DC) yang diinduksi dengan menggunakan aktivasi dari ligan toll like receptor (TLR) dalam mengaktivasi sel T helper 1 (Th1). Artikel ini juga menceritakan bahwa bagian HDL yang paling poten dalam menghambat maturasi DC tersebut adalah fosfolipid dan dari keseluruhan fosfolipid yang terdapat pada HDL, 1-palmitoyl-2-linoleyl-phophatidylcholine (PLPC) merupakan fosfolipid yang paling poten dalam menghambat maturasi DC.

Kepentingan Artikel
Isi yang terdapat dalam artikel ini sangat menarik dan penting. Sel Th1 merupakan subset dari sel T CD4+ yang memiliki fungsi dalam menginduksi inflamasi dan respon imun. Aktivasi dari sel Th1 ini diakibatkan karena adanya presentasi antigen melalui antigen presenting cell (APC), seperti DC. Sel Th1 ini ditemukan memiliki peran yang penting dalam patogenesis beberapa penyakit, seperti atherosklerosis. Pada atherosklerosis, DC dapat menginfiltrasi jaringan subendotel untuk memfagosit oxidized LDL (OxLDL) dan mengakibatkan terbentuknya foam cell yang dapat menimbulkan terjadinya penimbunan lipid core pada dinding vaskular. DC tersebut dapat menstimulasi aktivasi sel Th1 sehingga proses inflamasi yang terjadi akan lebih hebat dan atherosklerosis yang terjadi juga menjadi lebih parah.
HDL ternyata dibuktikan mampu menghambat maturasi DC dalam menginduksi aktivasi sel Th1. Ditemukannya HDL dalam menghambat aktivasi sel Th1 ini merupakan suatu informasi baru yang belum pernah dilakukan oleh penelitian lain terkait pembuktian peran HDL dalam menghambat maturasi DC untuk mengaktivasi sel Th1. Sebagaimana yang telah diketahui, penelitian-penelitian terdahulu membuktikan bahwa HDL berperan sebagai agen anti-atherogenesis dengan cara mencegah oksidasi LDL menjadi OxLDL dan melakukan reverse cholesterol transport yaitu mengangkut kolesterol dari jaringan menuju hepar. Informasi yang diberikan dalam artikel ini dapat memberikan suatu pengetahuan baru terhadap mekanisme HDL sebagai agen yang dapat melindungi dari atherosklerosis.
Selain itu, peran sel Th1 ini tidak hanya ditemukan untuk atherosklerosis saja melainkan berbagai penyakit imunitas juga dipengaruhi oleh aktivitas dari sel ini. Sel Th1 dibuktikan mengalami abnormalitas pada beberapa penyakit autoimun, seperti systemic lupus erythematosus dan rheumatoid arhtritis. Dengan ditemukannya informasi baru ini, tentu saja diharapkan HDL dapat dieksplorasi lebih jauh untuk melihat perannya dalam meregulasi aktivasi dari sel Th1 pada penyakit autoimun.

Jenis Artikel
            Artikel ini merupakan suatu original article suatu hasil penelitian eksperimental laboratorik secara in vitro menggunakan sampel sel DC dan sel limfosit T dari individu yang sehat. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh HDL terhadap maturasi DC dalam menginduksi sel Th1.

Validitas
Validitas Eksternal
Penelitian ini memiliki validitas eksternal yang rendah. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang menggunakan model in vitro kepada populasi. Pada penelitian ini dilakukan pembatasan dalam berbagai macam aspek sehingga bias yang terjadi dapat dikontrol dengan baik. Kondisi pembatasan ini tentu saja tidak mencerminkan kondisi sebenarnya yang terdapat pada kondisi di dalam tubuh atau in vivo.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini masih belum tentu akan menghasilkan hasil yang sama ketika dilakukan secara in vivo. Hal ini dikarenakan aktivasi dari sel Th1 melalui DC ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti sitokin pro-inflamasi atau anti-inflamasi, interaksi dengan  sel imun lain, dan lingkungan mikro yang terdapat di dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan secara in vitro ini dilakukan pembatasan sehingga faktor-faktor perancu tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap hasil penelitian.
Selain itu, peneliti juga menyebutkan bahwa HDL dapat menghambat maturasi DC dalam menginduksi sel Th1 sehingga merupakan agen imunomodulator yang dapat melindungi seseorang dari atherosklerosis. Akan tetapi, peneliti di sini menggunakan HDL dari individu yang sehat untuk mendapatkan hubungan sebab akibat ini. Padahal, beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa HDL pada individu yang mengalami kondisi penyakit inflamasi yang kronis (seperti atherosklerosis) justu akan mengalami perubahan karakteristik HDL nya. HDL pada individu tersebut malah menjadi pro-inflamasi HDL dan memiliki fungsi yang terbalik dibandingkan dengan orang sehat.
Oleh karena itu, untuk mengaplikasikan hasil penelitian ini pada populasi penderita atherosklerosis tentu saja masih sangat jauh karena HDL yang digunakan tentu saja akan berbeda. Selain itu, sampel DC dan sel Th1 yang digunakan juga dari individu yang sehat. Hal ini tentu saja akan sangat berbeda antara DC dan sel Th1 pada pasien yang menderita suatu inflamasi kronis dibandingkan dengan individu yang sehat.

Validitas Internal
Penelitian ini memiliki validitas internal yang baik. Hal ini dikarenakan hubungan sebab akibat yang didapatkan memiliki nilai yang kuat. Penelitian ini melakukan pembatasan terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil dengan menggunakan suatu desain penelitian in vitro. Pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini antara lain sitokin dan interaksi dengan sel lain serta kondisi lingkungan mikro yang telah dimodifikasi sedimikian rupa sehingga menjadi kondisi yang netral dan tidak mempengaruhi hasil penelitian. Apabila penelitian dilakukan dengan desain in vivo tentu saja pengaruh-pengaruh eksternal akan sulit untuk dihilangkan, seperti kondisi diet maupun emosional yang tentu saja dapat mempengaruhi imunitas sautu individu.
Sel dan lipoprotein yang digunakan telah dipurifikasi dengan metode yang standar. Hasil dari purifikasi tersebut juga telah dilakukan konfirmasi terlebih dahulu sehingga memiliki nilai kepastian yang tinggi. Akan tetapi, sel limfosit yang digunakan merupakan sel limfosit T total, baik sel CD4+ (Th0, Th1, Th2, Treg, maupun Th17) serta sel CD8+. Hal ini mengakibatkan dimungkinkan adanya interaksi dari sel limfosit lainnya yang dapat membuat hasil yang didapatkan menjadi bias. Penelitian lain yang telah dikerjakan biasanya menggunakan sel Th0 untuk melihat fungsi maturasi DC untuk menginduksi terbentuknya sel Th1.
Untuk mendapatkan kesimpulan bahwa HDL dapat menghambat maturasi DC dalam mengaktivasi sel Th1, peneliti melakukan beberapa pengukuran variabel. Variabel yang diukur merupakan variabel yang relevan dalam menghasilkan kesimpulan tersebut. Variabel juga diukur menggunakan metode yang telah dilakukan dalam penelitian sebelumnya sehingga merupakan metode yang standar.

Bahan dan Metode
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan HDL yang didapatkan dari plasma donor individu normolipidemik. Peneliti tidak menyebutkan bagaimana definisi operasional dari individu normolipidemik yang akan diambil HDL nya. Peneliti juga tidak menyebutkan ada berapa individu yang diambil darahnya dan berapa banyak darah yang diambil dari individu tersebut. Pada artikel ini juga tidak disebutkan ethical clearance mengenai penelitian ini, mengingat pengambilan darah seorang manusia tentu saja harus membutuhkan persetujuan dari komisi etik terlebih dahulu.
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi lipoprotein dari plasma yang digunakan merupakan metode standar, begitu juga metode memisahkan fraksi lipid dari HDL yang dilakukan. Fraksi fosfolipid yang digunakan dalam penelitian ini merupakan fosfolipid sintetis yang dibeli dari pabrik. Fosfolipid yang digunakan merupakan fraksi fosfolipid dari HDL. Akan tetapi, peneliti tidak melakukan pembuktian apakah betul fraksi fosfolipid yang digunakan tersebut terdapat pada HDL dan berapa komposisi fraksi fosfolipid tersebut terdapat di dalam HDL.
Metode pengambilan monosit dan sel limfosit T tidak dijelaskan secara lebih detail, misalnya peneliti hanya menyebutkan bahwa sel-sel tersebut diisolasi dari darah perifer manusia. Akan tetapi, manusia yang diambil sampelnya tersebut tidak didefinisikan sebagai individu yang sehat atau yang sedang dalam kondisi yang sakit. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian karena pada individu yang mengalami beberapa penyakit imunitas tertentu akan mengalami perubahan reaktivitas respon imun yang dimilikinya.
Metode untuk mengisolasi monosit merupakan metode standar yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Monosit yang diisolasi juga telah dikonfirmasi menggunakan flowsitometri dengan marker CD14. Marker ini merupakan marker yang menunjukkan bahwa sel tersebut merupakan monosit. Penggunaan marker tersebut untuk konfirmasi monosit yang telah diisolasi tentu saja merupakan metode yang standar dan membuktikan bahwa sel yang terisolasi merupakan monosit yang sesungguhnya.
Akan tetapi, sel limfosit T yang diisolasi masih merupakan sel limfosit T yang dikonfirmasi dengan marker CD3. CD3 ini merupakan marker yang terdapat pada seluruh subset sel limfosit T baik sel T CD4+ maupun CD8+. Karena tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh HDL dalam menghambat maturasi DC dalam menginduksi aktivasi sel Th1, lebih baik sel T yang digunakan merupakan limfosit T yang lebih spesifik, misalnya menggunakan sel limfosit T CD4+ naif seperti yang sering digunakan dalam penelitian terdahulu. Dengan demikian, bias yang diakibatkan karena interaksi dengan sel lain dapat dicegah dan hubungan sebab akibat yang didapatkan juga menjadi lebih kuat.
Selain itu, metode lain yang digunakan sudah merupakan metode yang standar. Akan tetapi, metode yang digunakan untuk mengukur jumlah Nf-κB yang terikat pada DNA masih menggunakan metode EMSA yang mendapatkan data semi kuantitatif dimana data yang didapatkan merupakan data dengan mengukur ketebalan dari pita yang dihasilkan. Presisi data yang yang kuantitatif tentu saja lebih kuat dibandingkan dengan data semi kuantitatif atau kualitatif. Hal ini dapat mengurangi bias penelitian. Terdapat berbagai macam metode juantitatif yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan DNA binding suatu faktor transkripsi, seperti menggunakan metode filter microplate assay test dan CELD-fusion method,
Metode statistik yang digunakan merupakan metode yang standar menggunakan analisa komparasi menggunakan pairwise Student’s Test yang menggunakan nilai p < 0,05 untuk perbedaan yang signifikan dan p < 0,03 untuk perbedaan yang sangat signifikan.

Hasil Penelitian
Hasil yang didapatkan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar  sehingga memudahkan untuk membaca hasil tersebut. Akan tetapi, hasil yang menunjukkan penghitungan marker DC yang matur dengan flowsitometri tidak diberikan berapa persentase marker yang diekspresikan oleh DC tersebut. Peneliti juga menyimpulkan bahwa pemberian lipoprotein tidak berpengaruh terhadap maturasi fenotip dari DC. Akan tetapi, kesimpulan ini tidak didasarkan dari analisa statistik dan tidak ditunjukkan perbedaan persentase marker baik yang diberikan lipoprotein maupun tidak. Hasil lain yang didapatkan dalam penelitian ini sudah relevan dan terkait dengan tujuan dari penelitian ini.

Pembahasan Artikel
Dalam artikel ini, peneliti tidak menyebutkan kekurangan dalam penelitian yang dilakukannya. Kekurangan dalam penelitian ini justru penting untuk disebutkan karena dapat dijadikan sebagai saran untuk penelitian selanjutnya.
Secara garis besar, pembahasan yang dituliskan oleh peneliti sudah sangat bagus dimana hubungan asosiasi dan analogi yang dilakukan peneliti untuk mencari mekanisme kerja fosfolipid HDL dalam menghambat aktivasi DC ini sudah relevan. Banyaknya data yang didapatkan dalam penelitian ini juga mendukung pembahasan dan kesimpulan yang dikemukakan oleh peneliti. Data dari penelitian terdahulu juga mendukung hasil yang didapatkan oleh peneliti sehingga membuat pembahasan yang dikemukakan oleh peneliti ini valid.
Akan tetapi, limitasi dari pembahasan dalam artikel ini adalah tidak adanya pembuktian secara langsung dari mekanisme kerja HDL dalam menghambat maturasi DC. Dengan demikian, peneliti mencari mekanisme ini berdasarkan studi pustaka dari hasil penelitian lainnya. Selain itu, juga tidak dilakukan analisis lain apakah pemberian HDL terhadap DC ini justru mengakibatkan pergeseran penginduksian sel limfosit T menjadi sel Th2 yang akan bersifat protektif terhadap atherosklerosis.

Fulltext Jurnal




Kamis, 05 April 2012

International Journal of Medical Student



PRESENTATION ON IJMS

 




My name is Makhyan Jibril Al Farabi, B.Med , and as Ambassador of IJMS, 
I am here to present the International Journal for Medical Students, IJMS

IJMS HISTORY
When people approach me to ask about the journal, their first question is generally, “Where did this all come from?”
The initial idea for the Journal was from Américo Peña Oscuvilca, the current editor in chief, who when he was a medical student and president of the scientific society of medical students of Peru, SOCIMEP, he participated in the XXVII (27th) International Scientific Congress, held on an annual basis by the Latin-American Federation of Medical Students Associations, FELSOCEM where he met the past Scientific editor, Christian Lopez, who was attending in representation of the Colombian  national scientific association ASCEMCOL, with whom he shared his idea:
To create a scientific journal that would be completely planned and executed by medical students from all over the world. The congress ended the 12th of September 2009, and on the 20th the commitment to start it was sealed via email.
At that moment, Juliana Bonilla, our Associate Editor was a research trainee at Mayo Clinic, when on the 23rd of September, Christian, her friend, contacted her and told her about the idea. She thought it was simply spectacular! Because she had never heard of anything like it, and she felt like it was going to be one of those initiatives that was going to have a great impact and make a real contribution to medical sciences and medical education. She immediately answered yes, and since then they started creating IJMS.
Each one of them contacted a mentor, Americo brought Dr. Alfonso Rodriguez from the Central University of Venezuela, Christian Dr. Jorge Gomez, from Quindio University and Juliana contacted Dr. Martin Fernandez from Mayo Clinic.
On 2012, the IJMS Executive Committee made public among their current Editorial Board the vacancy for a new Scientific Editor, for which Ahmad Adi, who was part of it, applied and was admitted. Since that moment, He, Juliana and Americo became a new team and are making IJMS grow more and more. And this is how it all started, about three years ago, and for me it a great honor to share with you the product of their efforts.



WHY BELIEVE IN IJMS?
With the publication from the Evidence-Based Medicine Working Group in 1992 that a new paradigm for medical practice was born: evidence-based medicine, which has had an impact in every aspect of clinical practice and is penetrating medical education, becoming an ever increasing part of the skills that are needed to practice medicine.
But, what does this mean? That the language in which medicine is written today is no longer prose, but scientific in nature. Under this paradigm, the decisions on diagnosis and treatment are no longer based only on clinical expertise, but the evidence to support it.
Even so, many medical students and physicians still have trouble with basic principles of research methodology and don’t understand fully what trials mean or their publication process.
Scientific journals fulfill a vital part in the generation of knowledge; it is the intermediate step between discoveries made in the laboratory or practice and their inclusion in books. Thus, the first step in making a contribution to medical sciences is through the publication in scientific journals.
And so it has become more important for students to be exposed to research at earlier stages of medical formation. This has been evidenced by the inclusion of research related classes in medical curriculums, and is further supported by the ACGME (Association of American Medical Colleges) in 2006,[i] when they called for all medical schools to incorporate mandatory education on clinical and translational research.
Medical student journals do exist, but they often represent specific groups or local associations.
And thus, the International Journal for Medical Students was born, to give a voice to the hundreds, thousands, or millions of medical students worldwide, who actively participate in research and contribute on a day to day basis to the progress of medicine, by creating a world renowned platform of the highest scientific quality, for the publication of their work. I present to you IJMS, sure that this will be one of those defining moments for the history of student publications.








EXECUTIVE COMMITTEE:

Américo Peña-Oscuvilca, MD
Perú
Graduated with honors from the Universidad Nacional José Faustino Sánchez Carrión, Perú.
Member of IFMSA-Peru, participated in FELSOCEM, ex-president SOCIMEP (Sociedad Cientifica de Estudiantes de Medicina del Peru 2009).
Nominated to the Top Ten of best medical student researchers for 3 consecutive years.
First place in the National Scientific Congress of Medical Students in Peru in Clinical and surgical sciences 2008 and public health 2009.
Author of 19 publications in Peruvian and Latin-American journals.

Juliana Bonilla Vélez
Colombia
Graduated with honors from the Universidad del Valle in Cali, Colombia, and recently admitted with twelve more students from Latin America in Harvard Medical School for making part of the selected group of medical students who will participate in the educational program on Clinical Research Methodology. During her studies in Universidad del Valle, she was awarded scholarships for four semesters for ranking top 5 in her class. Ex president of the Scientific Association of Medical Students from the Universidad del Valle, ex treasurer and vice-president for two periods for the Association of Scientific Societies of Medical Students in Colombia ASCEMCOL, delegate for Colombia to FELSOCEM and IFMSA on 3 occasions.
First place in the national contest of original research in the XIX Colombian Student Congress of Medical Investigation, and received honorable mention for high quality in the XXI CECIM
Participated twice as research trainee in the “Epigenetics and Chromatin Dynamics” in the división of gastroenterology and hepatology of Mayo Clinic.
Author of 6 publications, one indexed in MEDLINE/PubMed.


Ahmad H. Adi
Saudi Arabia
Final year medical student at Alfaisal University. He has been awarded a Merit-Based Full Scholarship from 2008 to present and has been part of the Dean’s list from 2009 to present too.
He has been a Clinical observership in Brigham and Women’s Hospital in Harvard Medical School and a research exchange student at the Department of Physiology and Biophysics at the Arthur C. Guyton Research Center in the University of Mississippi Medical Center. He developed as a trainee for the Stem Cell Therapy Research Program in King Faisal Specialist Hospital and Research Center.
Experience on working for the IFMSA: current Director of the Human Resources Support Division, National Officer for Global Opportunities (NOGO) and member of the National Board of IFMSA-Saudi Arabia. In addition, he has also attended different general assemblies and its training sessions (which lead him to become a certified trainer. He has also presented projects for his National Medical Organization. Author of 3 publications.

MENTORS:

Martín E. Fernández-Zapico, MD.
Assistant Professor, Department of Medicine, Mayo Clinic
Assistant Professor, Department of Biochemistry and Molecular Biology, Mayo Clinic
Senior Associate Consultant, Division of Oncology Research, Department of Medical
Oncology and Division of Gastroenterology and Hepatology, Department of Medicine,
Mayo Clinic
Faculty (Full Privileges), Mayo Graduate School, Mayo Clinic
Graduated from the Universidad de Córdoba en Argentina, completed his post doctoral studies at Mayo Clinic in Biochemistry and celular Biology.
Member of 10 national and international associations including the American Association for Cancer Research, American Gastroenterology Association, American Pancreatic Association, among others.
Is part of the editorial board of the Journal of Gastrointestinal Cancer, World journal of gastroenterology, Pancreatology and the Journal of Gastrointestinal Cancer, y peer-reviewer in 32 scientific journals.
Author of 45 publications on PubMed.

Dr. Alfonso J. Rodriguez-Morales, MD, MSc, DTM&H, FRSTMH, FFTM, PhD(c).
Professor in Public Health, Epidemiology and Biostatistics at the Razetti School of Medicine of the Universidad Central de Venezuela. Ad Honorem researcher in tropical diseases in the Instituto Jose Witremundo Torrealba in the Universidad de los Andes, Venezuela, and director of the population studies unit of the Fundación Centro de Estudios sobre Crecimiento y Desarrollo de la población venezolana FUNDACREDESA, Venezuela.
Completed medical school in the Universidad Central de Venezuela, and post doctorate in parasitology at this same institution.
Editor, Journal of Infection in Developing Countries (JIDC).
Author of 75 articles on PubMed.

Dr. Jorge Gomez Marin, MD, MSc, PhD, PostPhD.
Director of the Centre of Biomedical Investigation Manuel Elkin Patarroyo and research laboratory GEPAMOL ranked A1 category in Colombia.
Graduated from medical school at the Universidad del Quindío, with masters degree from the Prince Leopold institute of tropical diseases, Belgium and doctorate and post doctorate studies at the University of Reims, France.
Editor or the Colombian Journal on infectology INFECTIO, recognized worldwide for his studies in Toxoplasma gondii and its clinical manifestations.
Author of 46 publications on PubMed.




We courteously invite you to participate in the International Journal for Medical Students. There are many ways to become involved or support our journal, such as Ambassador of the IJMS ( Medical students interested in research, public relations and communications who help make IJMS known worldwide), Partner ( National or international medical associations or congresses who offer IJMS their institutional support) or  Sponsor ( Institutions who offer finantial or other forms of support)






 
Blogger Widgets